Ku lihat di dada langit,
Ada ketenangan di situ,
Ku mendengar dengupan jantungku..
Ku sematkan jari jemari untuk ku merasainya..
Alhamdulillah...
Ia masih di situ, berdegup setiap detik kerana rahmat dan cinta-Nya pada seorang Hamba..
Walaupun ada tikanya, ia di dalam kesakitan,
Sudah tiba waktunya untuk ia kembali,
Berhentilah sejenak duhai hati..
Walau sedalam lautan lukamu, berhentilah..
Gentar sebuah keimanan membisikkan padah yang bakal menjenguk,
Jangan biarkan ia keras,bahkan lebih keras daripada bebatuan yang masih jatuh berkecai kerana takutnya ia pada Sang khaliq,
Berhentilah seketika,
Cukuplah setakat disini...
Meski diri itu sendiri takut akan kerapuhan hatinya di kala ini,
Meski, tak berani untuk diri itu mengungkap kembali episod duka yang telah dikambus itu,
Tak usahlah diratapi lagi..
Tak usah dibiarkan ia berdegup dalam duka dan lara,
Kerana ia tampak di setiap raut wajah dan terpancar pada setiap senyuman yang diukir dengan palitan paksaan...
Berhentilah duhai hati,
Mintalah daripada-Nya, agar kau kembali teguh,
Mintalah agar kau menjadi lembut,
dan bukannya keras kerana luka itu,
Sehingga pada suatu masa, kemarahan,kekecewaan,kehampaan itu menguasai hatimu,
Mengalahkan secebis keimanan yang masih berbaki..
Jangan,duhai hati..kau biarkan ia kalah dengan egomu sendiri..
Bukankah sabar itu Taqwa,
Kemaafan itu juga Taqwa,
Redha itu juga adalah Taqwa...
Ku yakin ia sukar,
Kerana aku merasainya jua,
Bahkan,aku sendiri tak mampu berbicara tentangnya lagi..
Namun,
Andai kau masih mampu,
Ingatilah setiap senyuman-senyuman manis itu,
Kenangkanlah setiap tangis dan tawa bersama dahulu,
Renungilah setiap hangat pelukan itu...
Dan bukankah..mereka itu bersama-samamu dalam pencarian cinta yang satu?
Cinta-Nya yang paling utama...
Dan bukankah, impian kita,berpimpinan tangan melangkah ke Jannah itu?
Mungkin kita sama-sama punya alasan dan munasabah sendiri..
Mungkin mereka dan kamu sama-sama terluka jua...
Ayuh duhai hati,
Pujuklah dirimu itu,
Ingatilah firmannya,
"Dan bersabarlah engkau bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya...Dan janganlah kedua matamu berpaling daripada mereka kerana mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan daripada mengingati Kami,serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melampaui batas"
18;28
Duhai hati,
Masih kah kau ingat,
Akan kata-kata dia,
"Jadilah kamu seperti sebuah pohon, yang bilamana kamu dilontarkan batu, ia malah menjatuhkan buahnya"
-ISHAB-
Ya,
Ia sukar, tapi bukankah Allah itu sentiasa ada..
Andai Dia memenangkan mu, maka tiada apa yang dapat mengalahkanmu (3;160)
Dan seandainya masih susah,duhai hati,jangan kau lupai firman-Nya,
"Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan solat.." 2;45
Alhamdulillah,
kini,ku merasai degupan mu sekali lagi..
Dan biarlah ia berlalu,
Dan tinggalkan ia sebagai sebuah epilog semalam...
Ayuh,pimpinlah tanganku..agar kita bisa melangkah bersama... |
No Response to "..:Sebuah Epilog Semalam:.."
Post a Comment